Yang dipelajari di Ilmu Hubungan Internasional (HI)

Tags


Hal pertama yang harus dipahami adalah bahwasanya jurusan Ilmu Hubungan Internasional adalah sebuah jurusan yang mempelajari disiplin ilmu terkait hubungan internasional (inter-nation/antar bangsa) atau bisa juga disebut sebagai ilmu yang mempelajari seluruh isu dan fenomena antar lintas batas negara. Dengan semakin kompleksnya hubungan lintas batas negara di era globalisasi ini, maka fenomena hubungan internasional tidak lagi hanya masalah hubungan sebuah negara dengan negara lain atau keterlibatan negara di berbagai organisasi internasional seperti PBB (Perserikatan Bangsa—bangsa) atau WTO (World Trade Organization). Fenomena internasional lebih dari itu, bahkan hubungan antara individu dengan individu juga bisa dikategorikan sebagai hubungan internasional. Jadi jangan heran jika nantinya anda akan mempelajari tentang peran perusahaan-perusahaan, berbagai kelompok, ataupun individu terkenal baik itu politisi, pemuka agama, tokoh masyarakat, bisnisman dan artis dalam hubungan internasional.
Mempelajari hubungan internasional ibarat mempelajari sebuah dunia kompleks dan luas. Anda akan belajar isu-isu yang tidak melulu membahas tentang keterlibatan negara dan politik. Melainkan Anda juga akan membahas isu-isu lain seperti ekonomi, hukum, budaya, sosial, komunikasi, sastra bahkan isu-isu lain seperti pertanian, nuklir, teknik bahkan kedokteran. Anda akan mempelajari berbagai perjanjian internasional dan kebijakan terkait isu-isu tersebut. contohnya saja terkait akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) maka perawat dan akuntan akan disertifikasi. Kebijakan perihal sertifikasi profesi dalam implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN inilah yang akan menjadi concern anda. Demikian juga isu-isu lain terkait berbagai profesi dan bidang ilmu.
Untuk menjawab tantangan dunia saat ini maka Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Andalas memiliki 3 penjurusan yang bisa dipilih oleh mahasiswanya, yaitu Ekonomi Politik Global, Diplomasi dan Hubungan Luar Negri. Pemilihan penjurusan terlihat saat mahasiswa memilih mata kuliah yang akan diambil. Mulai dari semester 3 mata kuliah penjurusan ini telah disediakan. Mulai dari semester 3 sampai semester selanjutnya mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Andalas benar-benar harus memastikan penjurusan mereka. Pilihan penjurusan ini juga akan sangat erat kaitannya dengan tema skripsi dan rencana karir masa depan anda nantinya. Jadi memang harus dipikirkan secara matang. Untuk memilih penjurusan ini, anda bisa berkonsultasi dengan dosen pembimbing akademik (PA) yang telah ditetapkan oleh jurusan. Dosen PA akan memberikan gambaran perihal penjurusan ini dengan baik karena hal tersebut adalah tanggung jawab mereka. Dosen PA hampir sama perannya dengan guru BK di SMA.
Sebagai gambaran dasar penjurusan ekonomi politik global akan mempelajari tentang masalah-masalah Ekonomi Politik Global serta aplikasinya dalam bentuk kebijakan, keputusan dan praktek-praktek kenegaraan dan masyarakat sipil. Anda juga akan mempellajari tentang konsep dan teori untuk menjawab masalah-masalah global sperti krisis ekonomi, pangan dan energi, kerusakan lingkungan, kemiskianan dan kelaparan, serta ancaman perdamaian dunia.
Penjurusan diplomasi akan mempelajari tentang perundingan dan pembuatan keputusan dengan bangsa-bangsa lain baik bilateral maupun multilateral dan forum-forum internasional. Kompetensi dalam bidang diplomasi ini akan ditekankan pada preventif diplomacy (diplomasi pencegahan) dan cultural diplomacy (diplomasi kebudayaan). Penjurusan hubungan luar negri akan mempelajari tentang keahlian dalam merumuskan, menganalisa dan emnwarkan pemecahan masalah-masalah hubungan luar negri, membentuk dan mengembangkan hubungan luar negri, memakai badan-badan pembuat keputusan internasional, termasuk hukum-hukum, aturan-aturan main dan teknik-teknik perundingan dan perjanjian internasional.

Apakah anak IPA bisa masuk HI?
Jawabannya cukup simple, bisa. Bahkan di angkatan saya sendiri mungkin setengahnya merupakan anak IPA. Satu hal yang perlu dipastikan adalah kalian dapat lolos seleksi masuk HI, entah dengan SNMPTN, SBMPTN, atau SIMAK. Bahkan ada saja kok yang dari IPA berhasil masuk via jalur SNMPTN atau dulu lebih dikenal sebagai SNMPTN Undangan.

Kalau anak Bahasa?
Sama saja seperti yang saya sebutkan diatas. Asal bisa lolos seleksi masuk, no worries.

Apa yang harus dipelajari agar dapat masuk HI UI?
Pelajaran khusus rasanya tidak ada. Kalau konteks pertanyaannya apa yang harus dipelajari untuk masuk HI UI, maka pelajarilah segala jenis pelajaran yang diuji pada saat seleksi masuk. Kalau kalian anak IPA atau Bahasa, maka kalian harus belajar mata pelajaran IPS agar dapat diterima dalam seleksi masuk. Setahu saya, untuk seleksi masuk HI UI itu yang diujikan memang mata pelajaran IPS.

Apakah di HI akan belajar matematika?
Setiap mahasiswa di HI bahkan FISIP akan bertemu dengan statistika sosial. Maka saya konsiderasikan mata kuliah tersebut sebagai “pertemuan dengan matematika”. Jika kalian nantinya melakukan berbagai penelitian dengan metode kuantitatif, maka itulah “pertemuan dengan matematika”. Tapi secara umum tidak banyak unsur matematika. Mungkin hanya ada sejumlah teori yang membuat nantinya kalian harus bertemu dengan matematika.


Setelah masuk HI UI, nantinya apa saja yang akan dipelajari?
Jadi sebenarnya dulu di HI UI ada peminatan. Tapi program peminatan tersebut berakhir di angkatan 2008. Sekarang memang tidak ada peminatan, tapi masing-masing mahasiswa diminta untuk mengarahkan dirinya sendiri ke berbagai mata kuliah yang sesuai minat mereka. Ada 3 cluster di HI UI, yaitu Pengkajian Strategis (Keamanan Internasional), Ekonomi Politik Internasional, dan Masyarakat Transnasional. Agar lebih mudah menggambarkan masing-masing cluster maka saya akan menjabarkan beberapa mata kuliah dan apa yang dipelajari di mata kuliah masing-masing cluster. Saya sendiri memutuskan untuk mengarahkan diri saya sebagai “anak Pengstrat” karena setelah mengambil ketiga kelas teori dari masing-masing cluster saya melihat bahwa minat saya memang ke kajian keamanan dan pertahanan. Beberapa yang saya pelajari dari cluster Pengstrat adalah perang (misal: taktik dan strategi perang), terorisme, institusi kemanan Internasional, komunitas keamanan ASEAN, dinamika kekuatan global, sistem persenjataan Indonesia, revolusi sistem persenjataan, dan masih banyak lagi. Sementara untuk mereka yang lebih menyukai isu-isu ekonomi akan ada beberapa kelas seperti institusi perdagangan internasional, institusi keuangan, MNC, Pembangunan Asia Timur, dll. Terakhir untuk mereka yang menyukai isu-isu humanis maka biasanya mereka akan mengambil kelas-kelas masyarakat transnasional, seperti migrasi global, gender, institusi lingkungan global, dinamika HAM, dll. Kalau tidak salah, mengapa peminatan secara spesifik sudah tidak ada karena isu dalam HI dapat beririsan antara satu cluster dengan yang lainnya. Misalnya ketika membicarakan “Perdagangan Senjata”, maka isu tersebut bisa termasuk ke dalam dua cluster, yaitu Pengstrat dan Ekopolin. Tapi di luar berbagai kelas spesifikasi cluster tersebut, terdapat berbagai kelas kawasan yang dapat diambil. Misalnya saya sendiri karena tidak ingin mengambil kelas cluster lain, maka lebih memilih mengambil banyak kelas kawasan seperti Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan AS, Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Cina, Dinamika Kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur, Dinamika Kawasan Afrika dan Timur Tengah, dll.


Pengen masuk HI tapi saya tidak suka politik. Bagaimana ya?
Awal-awal mungkin kalian memang merasa tidak suka dengan politik. Tapi kemungkinan bahwa fakta itu berbalik ketika kalian memasuki HI bisa saja terjadi. HI sangat lekat dengan politik. Kalau pada akhirnya kalian ternyata tetap muak dengan politik, maka saya sarankan untuk berpindah haluan jurusan saja. HI tidak dapat dipisahkan dengan politik. Bahkan awalnya Departemen HI itu sebenarnya bagian dari Departemen Ilmu Politik. Banyak sekali mata kuliah yang memiliki nama yang hampir sama dengan mata kuliah di Departemen Ilmu Politik.

Apakah anak HI harus jago debat?
Tidak juga. Memang banyak anak HI UI yang aktif dalam lomba debat atau MUN. Tapi banyak juga sebagian dari mereka yang memilih untuk tidak aktif di keduanya dan hanya aktif dalam organisasi atau memperbanyak menulis. Tapi kalau tidak jago debat bukan berarti kalian tidak suka bersosialisasi kan? Kenapa bertanya begitu? Karena menurut saya kunci utama kesuksesan anak-anak HI adalah kemampuan dalam bersosialisasi. Tak perlu jago debat, asal bisa bersosialisasi dan menantang diri sendiri saja.

Kalau lulus HI UI, apakah prospek kerjanya hanya terbatas pada diplomat? Peluang kerjanya apa saja?
Jujur-jujuran, kalau masuk HI UI menurut saya diarahkan lebih kepada menjadi akademisi. Awal masuk HI UI memang banyak yang bilang ingin menjadi diplomat atau masuk Kemlu. Tapi lama-kelamaan karena melihat realita bahwa proses masuk Kemlu sulit dan gaji awal diplomat tidak terlalu besar, banyak pula yang berpindah haluan. Lulusan HI sebenarnya sangat fleksibel ketika lulus, mungkin karena sebenarnya berbagai keahlian seperti analisis dan public speaking sudah dikuasai semasa kuliah. Beberapa tren pekerjaan yang cukup digandrungi anak HI UI adalah konsultan, analis, Public Relations, jurnalis, peneliti, dosen, bekerja untuk NGO, bekerja untuk MNC, human resources, dll.

Referensi universitas lain untuk jurusan HI?
Kalau ingin masuk HI sebenarnya memang tidak harus di HI UI saja. Ada sejumlah pilihan universitas lainnya. Beberapa yang cukup familiar bagi saya adalah: UNPAD, UGM, Parahyangan, UPH, BINUS, Paramadina, dan masih banyak lagi.


Artikel Terkait