5 Hal Yang Dipelajari Dari Strategi Marketing Coca Cola

Tags


Coca Cola telah populer selama lebih 100 tahun dan dijuluki "Merek Visi" atau "Vision Brand".

Kegiatan pemasaran dan komunikasinya memiliki tujuan dan menghubungkan para audience dengan cara yang membuatnya lebih unggul dari pesaing-pesaing.

Misi Coca Cola bukan tentang penjualan produk tetapi melakukan perubahan positif yang nyata di dunia, yakni menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik.

Pernyataan misi Coca Cola

Untuk menyegarkan dunia
Untuk menjadi inspirasi detik optimis dan kebahagiaan
Menghasilkan nilai dan melakukan perubahan
Akhir-akhir ini mereka menyadari bahwa strategi pemasaran yang telah membuahkan keberhasilan bagi mereka berdekade lamanya perlu diubah dan dengan itu mereka telah beralih dari "Keunggulan Ciptaan" (Creative Excellence) kepada "Keunggulan Content" (Content Excellence).

Keunggulan ciptaan telah lama menjadi jiwa iklan Coca Cola dan mereka telah mengambil keputusan yang sekarang, content adalah kunci pemasaran abad ke-21 di jaringan sosial.

Coca Cola menganggap content sebagai suatu keharusan dan unsur untuk "brand engagement".



Apakah yang dapat dipelajari dari strategi pemasaran Coca Cola?


Pelajaran 1: Hasilkan Liquid Content

Tujuan keunggulan content adalah penghasilan ide yang dapat tersebar luas sehingga ia tidak terkendali. Inilah yang dinamakan "liquid content".

Dalam jaringan sosial, orang bisa berbagi ide, video dan foto dengan mudah dalam media sosial seperti Facebook.

Jadi, hasilkan content yang menarik untuk dibagi, dalam bentuk gambar, video maupun artikel.

Pelajaran 2: Pastikan Content Anda Terkait

Langkah berikutnya, pastikan ide-ide ini menghasilkan content yang berhubungan dengan

Tujuan bisnis perusahaan Anda
merek
minat konsumen
Inilah yang dikatakan content yang berkait .... Content yang relevan dan berhubungan dengan tujuan dan merek perusahaan.

Pastikan content tersebut menyampaikan pesan yang sejajar dengan misi dan nilai-nilai perusahaan Anda.

Pelajaran 3: Memulai Pendekatan

Coca Cola menyadari bahwa pelanggan memiliki lebih banyak cerita dan ide dari perusahaan itu sendiri, maka galakkan percakapan, bertindak dan bereaksi dalam percakapan itu 365 hari dalam setahun.

"Distribution Technologies" terbaru dalam bentuk Twitter, YouTube and Facebook memberi jangkauan dan kekuasaan dalam tangan pelanggan yang lebih kuat dari sebelumnya.

Jangan hanya membuat tampilan, tetapi Berinteraksilah dengan audience dan tribe Anda.

Pelajaran 4: Beralih Kepada "Penyampaian Cerita Dinamis"

Dalam media tradisional, penyampaian cerita adalah statis dan satu arah. Televisi dan koran menyampaikan cerita pada Anda tanpa saluran untuk berinteraksi.

Coca Cola telah menyadari bahwa untuk memajukan bisnis dalam media sosial, mereka harus beralih dari "Penyampaian Cerita One Way" kepada

"Penyampaian Cerita Dinamis".

Ini berarti Anda harus mengizinkan suatu cerita digubah ketika Anda berinteraksi dan chatting dengan pelanggan Anda. Anda harus berbicara dengan klien Anda melalui berbagai format media dan jarngan sosial.
Penyampaian cerita telah beralih dari statis dan satu arah, ke cerita dari berbagai sudut pandang, menarik dan dapat disebarkan.

Pelajaran 5: Berani dan Kreatif Dengan Produk Ciptaan  Anda

Bagian dari strategi pemasaran content Coca Coala adalah menerapkan prinsip investasi 70/20/10 untuk menghasilkan "liquid content".

70% dari content Anda harus berisiko rendah. Ia pendapatan tetap dan periuk nasi dalam pemasaran (mudah dilakukan dan hanya membutuhkan 50% dari waktu Anda).
20% dari penghasilan content harus berbentuk inovasi terhadap metode-metode yang telah berhasil.
10% dari pemasaran content adalah ide berisiko tinggi yang di masa depan berpotensi menjadi yang 70% atau 20% .... Siap untuk gagal.
Ini memberikan blueprint untuk kemajuan dari suatu rancangan kertas putih; untuk mencoba content yang lebih visual, berani dan menarik dalam dunia internet yang banyak menggunakan multimedia dan content yang interaktif.

Iklan 30 menit Saat Di TV Bukan Lagi Raja

Coca Cola telah membuat kesimpulan yang dunia telah beranjak dari iklan TV 30 Menit. Begitu juga dengan merk Old Spice dan banyak lagi perniagaaan lain yang telah mempergunakan media sosial sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka.

Kita harus bergerak ke arah model kerjasama dengan pelanggan yang menciptakan buzz dan pendekatan yang lebih interaktif untuk menghasilkan content.

Mempelajari cara untuk membuat percakapan lebih menarik, bertindak dan berinteraksi menjadi sangat penting.

Ide pelanggan, kreativitas dan percakapan bebas dilakukan lewat evolusi jejaring sosial. Mempelajari cara untuk memanfaat dan mengolah percakapan-percakapan tersebut untuk menyoroti merek telah menjadi semakin penting dalam pemasaran.

Bagaimana Dengan Anda?

Apakah Anda memulai percakapan melalui pemasaran? Berapa banyak yang bercerita tentang Anda dalam Facebook?

Adalah Anda membunyai liquid content, berkait dan memiliki berbagai aspek?

Artikel Terkait